>>>>NEXT>>>> LANJUTAN DARI Cinta yang indah itu Cinta Abu-Abu (1)
Keesokan harinya waktu di kantin sekolah.
- Fara & Naya , sahabat Rona.
- Vero , cowok yang naksir Rona.
"kenapa pucet banget wajah elo? kliatan banget nggak semangat gitu hari ini? ada apa'an sih , nggak biasanya elo murung trus nampangin wajah elo yg galau itu?" , tanya Fara & Naya pada Rona.
"gue nggak papa kok , cuma lagi pengen galau aja" , jawab Rona dengan ekspresi datarnya.
"ayo dong na , critain ke kita jangan di pendem aja , nanti malah bikin elo sakit hati loh?" kata Fara. "iya tau nih , kita kan jadi kepo juga." , sahut Naya yang juga ingin tahu keadaan sahabatnya yang satu ini.
"iya deh , gue crita.Sebenernya kemarin gue ungkapin prasaan gue ke Dio , tapi.." belum sempat Rona meneruskan kata-katanya itu , tiba-tiba ada Vero yang datang menghampiri mereka bertiga.
"hello hello guys , lagi apa nih? kayaknya lagi pada mbahas masalah yang serius nih , gue boleh ikut nimbrung ngga nih? gue juga kepo soalnya , hehe.." , sahut si Vero yang tiba-tiba datang dan mengacaukan semuanya.
"ehhmm , nggak jadi deh critanya , gue lagi nggak mood." , jawab Rona dengan tampang jutek meninggalkan Vero , Fara & Naya dan berlalu ke masuk ke kelas.
"tuh kan Ver , gara-gara elo dateng sih , Rona nggak jadi cerita deh." , dengus Naya. "tau nih , udah ahh gue tinggal dulu , babay." , celetuk Fara.
"eh far tunggu , main tinggal aja lo , gue balik ke kelas dulu babay." , disusul Naya yang meninggalkan kantin itu. Sementara Vero yang ditinggal sendirian di kantin. "uuhh dasar tuh cewek-cewek , jadi gagal deh rencana gue deketin si Rona." , Vero mendengus kesal , dan pergi berlalu ke dalam kelasnya.
>>>>SKIP>>>>
Bel pulang sekolah berbunyi dan seperti biasanya Dio yang diam-diam menunggu Difa setelah melihat Difa langsung menghampiri Difa.
"hai Dif , mau pulang bareng kakak?" , tanya Dio pada Difa.
"ehh , enggak kak , aku mau pulang sendiri aja , soalnya aku mau ke toko buku dulu kak , jadi kalo aku pulang bareng kakak , kasian sama kakak , harus nemenin aku ke toko buku dulu." , jelas Difa.
"hemm , nggak papa kok dek , aku juga mau sekalian ke toko buku nih hehe." , Dio beralasan.
"beneran nih kak , tapi aku sungkan kak." , jelas Difa. "sungkan? sungkan kenapa dek , biasa aja kali , aku nggak papa kok , ayo bareng aja ke toko bukunya , habis itu langsung pulang." Dio dengan ekspresi senyumnya. "iyadeh kak , tapi janji yaa habis dari toko buku langsung pulang , nanti aku dicariin sama mama lagi." , celetuk Difa. "haha , iyaiya aku janji , habis itu kita pulang , dasar anak mama." , ejek Dio pada Difa. "apa'an sih kak." , dengus Difa. "hahah , piss Dif , aku bercanda." , sambil tersenyum. "iya kak." , Difa bersama ekspresi datarnya.
*Sementara itu dari kejauhan Rona diam-diam memperhatikan Difa dan Dio yang bercakap-cakap dan akhirya pulang bareng.
"sakit hati gue liat elo deket-deket sama si tuh adek kelas , bakal gue bales lo Difa." , Rona berkata dalam hatinya dengan geram.
>>>>SKIP>>>>
Sesampainya Difa dirumah.
"hai ma , aku pulang." , sapa DIfa pada mama nya.
"hai juga sayang , kamu udah pulang , darimana aja nih kok baru nyampek rumah sekarang?" , tanya mama heran.
"ehh , itu ma tadi pulang sekolah aku ke toko buku sama kak Dio." , jelas Difa.
"hemm gitu toh?" , jawab mama. "iya ma." , kata Difa sambil berlalu masuk ke kamarnya.
*Di dalam kamar Difa.
"Capek banget rasanya habis dari sekolah langsung ke toko buku apalagi di temenin sama kak Dio. hemm dia baik juga terus asik lagi orangnya. enggak aku nggak boleh suka sama kak Dio , pokoknya nggak boleh." , gumamnya dalam hati.
TOK .. TOK .. TOK
Pintu kamar Difa diketuk keras oleh Dafa sang kakak.
"iya , siapa? , tanya Difa. "ini Dafa boleh masuk?" , jawab kak Dafa. "oh kak Dafa , boleh kak masuk aja nggak dikunci kok." , lanjut Difa dengan juteknya. "eh dek , kamu lagi istirahat ya , pasti kakak ganggu kamu." "ahh enggak kok kak , aku lagi nyantai aja." jawab Difa datar. "hemm , lagi mikirin apa sih adek kakak yang cantik ini." , goda Dafa pada Difa.
"ihh kakak mah nggombal , nggak kok lagi nggak mikirin apa-apa." , ketus Difa. "yee , kakak kan cuma nanya , nggak usah judes gitu kali jawabnya." , Dafa balik menjawab dan pergi berlalu meninggalkan Difa di kamarnya.
Besok paginya dirumah dan ruang makan.
"pagi mama , pagi papa." sapa Difa pada orangtuanya sambil tersenyum. "pagi juga sayang , ayo sarapan , biar kamu nggak lemes disekolah soalnya sarapan itu penting loh sayang." , tutur papa. "iyaiya pa , Difa ngerti kok." , jawab Difa pada papanya itu.
*Tiba-tiba kak Dafa dateng dan duduk disebelah Difa.
"pagi pa , pagi ma , pagi juga adek jutek haha." , tawa kak Dafa sambil melirik Difa yang sedang menyantap sarapannya. "pagi juga sayang." , jawab mama dan papa serempak. "apa jutek? nggak salah ngomong ya kak? dasar tukang nggombal." , tegas Difa. "yee , tuh kan baru digitu'in aja udah marah." , ejek Dafa. "iihh , apa'an sih kakak ini bikin sarapanku brantakan semua." , celetuk Difa. "haha , maaf maaf adekku yang cantik." goda kak Dafa. "tuh kan nggombalnya kumat lagi." , gumam Difa dalam hati. "kalian berdua ini kok mesti ribut , mama pusing dengernya." , jelas mama pada Dafa & Difa. "yasudah kalian slesaikan sarapannya habis itu berangkat ke sekolah , biar nggak telat." , jelas papa. Mereka berdua serempak menjawab , "iya pa."
Setelah sampai di sekolah Difa bertemu dengan kak Rona dan teman-temannya.
"ehh , sini lo." , Rona menarik lengan Difa. "dengerin ya , jangan pernah lo deket-deket lagi sama Dio , dia itu cowok incaran gue , awas ya kalo gue lihat elo pulang bareng sama dia , bakal gue habisin lo. ayo guys , kita ke kelas." , ancam Rona pada Difa yang akhirnya pergi berlalu bersama teman-temannya. Perasaan aneh sekaligus sedih menyelimuti hati Difa. Dia tidak tahu harus berkata apa lagi , hanya bisa membungkam tanpa berkata sepatah katapun. Terbersit rasa bersalahnya kepada Rona , karena telah merebut cowok incaran Rona.Dan berlalu lah Difa kedalam kelasnya dengan raut wajahnya yang sedih.Melihat hal itu Rina sahabat Difa pun penasaran dan bertanya kepada Difa. "Dif , kamu kenapa kok kelihatan lagi sedih gitu kayak lagi ada masalah. Cerita dong , jangan dipendem gitu aja , siapa tahu aku bisa bantu." , dengan terheran melihat sahabatnya ini yang tiba-tiba murung.
"ehh , gue nggak papa kok rin , beneran. Cuma gue ngrasa bersalah aja sama kak Rona soalnya ternyata kak Rona itu suka sama kak Dio.", tutur Difa pada sahabatnya itu. "emangnya kamu lagi deket sama kak Dio belakangan ini Dif? kok aku gatau ya?" , tanya Rina pada Difa.
"ya maaf gue nggak cerita sama elo rin , soalnya gue masih ragu sama perasaan gue , kalo sebenernya gue tuh suka sama kak Dio apa enggak." , jelas Difa. "hemm , gitu ,ya sabar aja ya Dif , mungkin ini cobaan tentang cinta kamu dengan kak Dio , ya meskipun kamu belum ada status apa-apa sama dia." , Rina menjelaskan. "iya rin , makasih ya , kamu baik banget , udah mau jadi sahabat gue sekaligus pendengar curhat terbaik gue , gue sayang sama elo best." , sambil tersenyum. "hehe bisa aja kamu Dif , iya aku juga sayang sama kamu best , you're my best friend." sambil tertawa. "hahah , siipp" , celoteh Difa lagi.
*Akhirnya bel masuk pun berbunyi semua murid memasuki kelas dan tidak lama setelah itu guru bidang studi matematika pun datang dan pelajaran berlangsung.
>>>>NEXT CERBUNG Cinta yang indah itu Cinta Abu-Abu (3)>>>>
MAAF KALO JELEK & KURAANG NYAMBUNG GUYS :D MASIH TAHAP BELAJAR , HARAP DI MAKLUMI :)
Keesokan harinya waktu di kantin sekolah.
- Fara & Naya , sahabat Rona.
- Vero , cowok yang naksir Rona.
"kenapa pucet banget wajah elo? kliatan banget nggak semangat gitu hari ini? ada apa'an sih , nggak biasanya elo murung trus nampangin wajah elo yg galau itu?" , tanya Fara & Naya pada Rona.
"gue nggak papa kok , cuma lagi pengen galau aja" , jawab Rona dengan ekspresi datarnya.
"ayo dong na , critain ke kita jangan di pendem aja , nanti malah bikin elo sakit hati loh?" kata Fara. "iya tau nih , kita kan jadi kepo juga." , sahut Naya yang juga ingin tahu keadaan sahabatnya yang satu ini.
"iya deh , gue crita.Sebenernya kemarin gue ungkapin prasaan gue ke Dio , tapi.." belum sempat Rona meneruskan kata-katanya itu , tiba-tiba ada Vero yang datang menghampiri mereka bertiga.
"hello hello guys , lagi apa nih? kayaknya lagi pada mbahas masalah yang serius nih , gue boleh ikut nimbrung ngga nih? gue juga kepo soalnya , hehe.." , sahut si Vero yang tiba-tiba datang dan mengacaukan semuanya.
"ehhmm , nggak jadi deh critanya , gue lagi nggak mood." , jawab Rona dengan tampang jutek meninggalkan Vero , Fara & Naya dan berlalu ke masuk ke kelas.
"tuh kan Ver , gara-gara elo dateng sih , Rona nggak jadi cerita deh." , dengus Naya. "tau nih , udah ahh gue tinggal dulu , babay." , celetuk Fara.
"eh far tunggu , main tinggal aja lo , gue balik ke kelas dulu babay." , disusul Naya yang meninggalkan kantin itu. Sementara Vero yang ditinggal sendirian di kantin. "uuhh dasar tuh cewek-cewek , jadi gagal deh rencana gue deketin si Rona." , Vero mendengus kesal , dan pergi berlalu ke dalam kelasnya.
>>>>SKIP>>>>
Bel pulang sekolah berbunyi dan seperti biasanya Dio yang diam-diam menunggu Difa setelah melihat Difa langsung menghampiri Difa.
"hai Dif , mau pulang bareng kakak?" , tanya Dio pada Difa.
"ehh , enggak kak , aku mau pulang sendiri aja , soalnya aku mau ke toko buku dulu kak , jadi kalo aku pulang bareng kakak , kasian sama kakak , harus nemenin aku ke toko buku dulu." , jelas Difa.
"hemm , nggak papa kok dek , aku juga mau sekalian ke toko buku nih hehe." , Dio beralasan.
"beneran nih kak , tapi aku sungkan kak." , jelas Difa. "sungkan? sungkan kenapa dek , biasa aja kali , aku nggak papa kok , ayo bareng aja ke toko bukunya , habis itu langsung pulang." Dio dengan ekspresi senyumnya. "iyadeh kak , tapi janji yaa habis dari toko buku langsung pulang , nanti aku dicariin sama mama lagi." , celetuk Difa. "haha , iyaiya aku janji , habis itu kita pulang , dasar anak mama." , ejek Dio pada Difa. "apa'an sih kak." , dengus Difa. "hahah , piss Dif , aku bercanda." , sambil tersenyum. "iya kak." , Difa bersama ekspresi datarnya.
*Sementara itu dari kejauhan Rona diam-diam memperhatikan Difa dan Dio yang bercakap-cakap dan akhirya pulang bareng.
"sakit hati gue liat elo deket-deket sama si tuh adek kelas , bakal gue bales lo Difa." , Rona berkata dalam hatinya dengan geram.
>>>>SKIP>>>>
Sesampainya Difa dirumah.
"hai ma , aku pulang." , sapa DIfa pada mama nya.
"hai juga sayang , kamu udah pulang , darimana aja nih kok baru nyampek rumah sekarang?" , tanya mama heran.
"ehh , itu ma tadi pulang sekolah aku ke toko buku sama kak Dio." , jelas Difa.
"hemm gitu toh?" , jawab mama. "iya ma." , kata Difa sambil berlalu masuk ke kamarnya.
*Di dalam kamar Difa.
"Capek banget rasanya habis dari sekolah langsung ke toko buku apalagi di temenin sama kak Dio. hemm dia baik juga terus asik lagi orangnya. enggak aku nggak boleh suka sama kak Dio , pokoknya nggak boleh." , gumamnya dalam hati.
TOK .. TOK .. TOK
Pintu kamar Difa diketuk keras oleh Dafa sang kakak.
"iya , siapa? , tanya Difa. "ini Dafa boleh masuk?" , jawab kak Dafa. "oh kak Dafa , boleh kak masuk aja nggak dikunci kok." , lanjut Difa dengan juteknya. "eh dek , kamu lagi istirahat ya , pasti kakak ganggu kamu." "ahh enggak kok kak , aku lagi nyantai aja." jawab Difa datar. "hemm , lagi mikirin apa sih adek kakak yang cantik ini." , goda Dafa pada Difa.
"ihh kakak mah nggombal , nggak kok lagi nggak mikirin apa-apa." , ketus Difa. "yee , kakak kan cuma nanya , nggak usah judes gitu kali jawabnya." , Dafa balik menjawab dan pergi berlalu meninggalkan Difa di kamarnya.
Besok paginya dirumah dan ruang makan.
"pagi mama , pagi papa." sapa Difa pada orangtuanya sambil tersenyum. "pagi juga sayang , ayo sarapan , biar kamu nggak lemes disekolah soalnya sarapan itu penting loh sayang." , tutur papa. "iyaiya pa , Difa ngerti kok." , jawab Difa pada papanya itu.
*Tiba-tiba kak Dafa dateng dan duduk disebelah Difa.
"pagi pa , pagi ma , pagi juga adek jutek haha." , tawa kak Dafa sambil melirik Difa yang sedang menyantap sarapannya. "pagi juga sayang." , jawab mama dan papa serempak. "apa jutek? nggak salah ngomong ya kak? dasar tukang nggombal." , tegas Difa. "yee , tuh kan baru digitu'in aja udah marah." , ejek Dafa. "iihh , apa'an sih kakak ini bikin sarapanku brantakan semua." , celetuk Difa. "haha , maaf maaf adekku yang cantik." goda kak Dafa. "tuh kan nggombalnya kumat lagi." , gumam Difa dalam hati. "kalian berdua ini kok mesti ribut , mama pusing dengernya." , jelas mama pada Dafa & Difa. "yasudah kalian slesaikan sarapannya habis itu berangkat ke sekolah , biar nggak telat." , jelas papa. Mereka berdua serempak menjawab , "iya pa."
Setelah sampai di sekolah Difa bertemu dengan kak Rona dan teman-temannya.
"ehh , sini lo." , Rona menarik lengan Difa. "dengerin ya , jangan pernah lo deket-deket lagi sama Dio , dia itu cowok incaran gue , awas ya kalo gue lihat elo pulang bareng sama dia , bakal gue habisin lo. ayo guys , kita ke kelas." , ancam Rona pada Difa yang akhirnya pergi berlalu bersama teman-temannya. Perasaan aneh sekaligus sedih menyelimuti hati Difa. Dia tidak tahu harus berkata apa lagi , hanya bisa membungkam tanpa berkata sepatah katapun. Terbersit rasa bersalahnya kepada Rona , karena telah merebut cowok incaran Rona.Dan berlalu lah Difa kedalam kelasnya dengan raut wajahnya yang sedih.Melihat hal itu Rina sahabat Difa pun penasaran dan bertanya kepada Difa. "Dif , kamu kenapa kok kelihatan lagi sedih gitu kayak lagi ada masalah. Cerita dong , jangan dipendem gitu aja , siapa tahu aku bisa bantu." , dengan terheran melihat sahabatnya ini yang tiba-tiba murung.
"ehh , gue nggak papa kok rin , beneran. Cuma gue ngrasa bersalah aja sama kak Rona soalnya ternyata kak Rona itu suka sama kak Dio.", tutur Difa pada sahabatnya itu. "emangnya kamu lagi deket sama kak Dio belakangan ini Dif? kok aku gatau ya?" , tanya Rina pada Difa.
"ya maaf gue nggak cerita sama elo rin , soalnya gue masih ragu sama perasaan gue , kalo sebenernya gue tuh suka sama kak Dio apa enggak." , jelas Difa. "hemm , gitu ,ya sabar aja ya Dif , mungkin ini cobaan tentang cinta kamu dengan kak Dio , ya meskipun kamu belum ada status apa-apa sama dia." , Rina menjelaskan. "iya rin , makasih ya , kamu baik banget , udah mau jadi sahabat gue sekaligus pendengar curhat terbaik gue , gue sayang sama elo best." , sambil tersenyum. "hehe bisa aja kamu Dif , iya aku juga sayang sama kamu best , you're my best friend." sambil tertawa. "hahah , siipp" , celoteh Difa lagi.
*Akhirnya bel masuk pun berbunyi semua murid memasuki kelas dan tidak lama setelah itu guru bidang studi matematika pun datang dan pelajaran berlangsung.
>>>>NEXT CERBUNG Cinta yang indah itu Cinta Abu-Abu (3)>>>>
MAAF KALO JELEK & KURAANG NYAMBUNG GUYS :D MASIH TAHAP BELAJAR , HARAP DI MAKLUMI :)